sejarah misteri dan mitos asal usul air terjun batu betiang
kabupaten rejang lebong bakal memiliki destinasi wisata alam yang menawan menyusul di temukanya situs purba yang di yakini lebih tua dari piramida mesir yaitu air terjun batu betiang.
air terjun yang di sisi kanan dan kiri terdapat tatanan batu segi empat berjajar berdiri setinggi 2,5 meter an ini merupakan wisata alam yang indah dan masih alami dan mulai dapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat , karena bentuk batu segi empat dan berjajar rapi berdiri , maka di yakini bahwa situs ini merupakan situs campur tangan manusia pada jaman dahulu .
menurut cerita dari masyarakat setempat bahwa batu yang berjajar rapi di sisi kiri dan kanan air terjun tersebut dahulunya adalah merupakan kayu yang di susun rapi oleh si pahit lidah , si pahit lidah tersebut bermaksud untuk membangun lumbung padi namun tidak di setujui oleh masyarakat sekitar , hingga sampai msyarakat setempat berbohong kepada pahit lidah bahwa anaknya meninggal di desa agar si pahit lidah pulang ke desa dan tidak meneruskan rencananya , sayangnya informasi tersebut tidak di hiraukan oleh si pahit lidah dan terus mengerjakan keinginannya untuk membangun lumbung padi di lokasi tersebut.
namun tak kalah gigihnya , masyarakat kembali berbohong kepada si pahit lidah bahwa anaknya mati di desa , maka untuk kali ini si pahit lidah sempat berucap "anak saya mati" , maka seketika itulah anaknya si pahit lidah yang masih hidup itu mati seketika,menyadari apa yang di ucapkannya si pahit lidah pun akhirnya meninggalkan lokasi tersebut , namun sebelum meninggalkan lokasi tersebut si pahit lidah berucap bahwa kayu yang telah di susunnya tersebut akan menjadi batu , maka terjadilah , kayu yang semula di susun untuk di jadikan lumbung padi tersebut berubah manjadi batu dan oleh masyarakat setembat di juluki batu betiang, perlu di ketahui bahwa si pabhit lidah ini konon ceritanya merupakan orang yang apa yang di ucapkannya menjadi kenyataan .
Air Terjun Batu Betiang yang berada di Desa Babakan Baru Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong bengkulu
air terjun yang di sisi kanan dan kiri terdapat tatanan batu segi empat berjajar berdiri setinggi 2,5 meter an ini merupakan wisata alam yang indah dan masih alami dan mulai dapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat , karena bentuk batu segi empat dan berjajar rapi berdiri , maka di yakini bahwa situs ini merupakan situs campur tangan manusia pada jaman dahulu .
mitos asal usul dan misteri batu betiang
menurut cerita dari masyarakat setempat bahwa batu yang berjajar rapi di sisi kiri dan kanan air terjun tersebut dahulunya adalah merupakan kayu yang di susun rapi oleh si pahit lidah , si pahit lidah tersebut bermaksud untuk membangun lumbung padi namun tidak di setujui oleh masyarakat sekitar , hingga sampai msyarakat setempat berbohong kepada pahit lidah bahwa anaknya meninggal di desa agar si pahit lidah pulang ke desa dan tidak meneruskan rencananya , sayangnya informasi tersebut tidak di hiraukan oleh si pahit lidah dan terus mengerjakan keinginannya untuk membangun lumbung padi di lokasi tersebut.
namun tak kalah gigihnya , masyarakat kembali berbohong kepada si pahit lidah bahwa anaknya mati di desa , maka untuk kali ini si pahit lidah sempat berucap "anak saya mati" , maka seketika itulah anaknya si pahit lidah yang masih hidup itu mati seketika,menyadari apa yang di ucapkannya si pahit lidah pun akhirnya meninggalkan lokasi tersebut , namun sebelum meninggalkan lokasi tersebut si pahit lidah berucap bahwa kayu yang telah di susunnya tersebut akan menjadi batu , maka terjadilah , kayu yang semula di susun untuk di jadikan lumbung padi tersebut berubah manjadi batu dan oleh masyarakat setembat di juluki batu betiang, perlu di ketahui bahwa si pabhit lidah ini konon ceritanya merupakan orang yang apa yang di ucapkannya menjadi kenyataan .
lokasi dan alamat obyek wisata air terjun batu betiang
Air Terjun Batu Betiang yang berada di Desa Babakan Baru Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong bengkulu
Tidak ada komentar