alamat dan harga tiket masuk wisata sejarah candi boko
Situs ratu baka atau yang lebih dikenal dengan nama Candi Boko bahasa Jawanya Candhi Ratu Baka itu merupakan situs dari zaman purbakala yang terdiri dari kompleks sejumlah sisa bangunan candi yang berada kira-kira sekitar 3 km kea rah selatan dari kompleks Candi Hindu terbesari di Indonesia yaitu Candi Prambanan. Candi boko terletak di sebuah bukit di ketinggian sekitar 196 meter dia atas permukaan laut. Luas dari keseluruhan kompleks Candi Boko adalah sekitar 25 hektare
situs tersebut saat ini sering didatangi pengunjung karena merupakan situs purbakala yang masih ada hingga saat ini ,jika dilihat tempat tersebut menampilkan jika sebelumnya bangunan tersebut sebelumnya telah digunakan sebagai tempat berkegiatan atau situs permukiman, namun fungsi tepatnya sampai saat belum diketahui dengan jelas.
Situs Ratu Boko dulunya diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa dinasti Sailendra , dan juga dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Jika Dilihat dari pola dan peletakan pada sisa-sisa bangunan, diduga kuat bahwa situs ini dulunya merupakan bekas istana raja. Pendapat ini bukan tanpa alasan , pernyataaan ini karena berdasarkan pada kenyataan bahwa di kompleks ini bukan lah sebuah candi atau bangunan bangunan yang bersifat religius, melainkan sebuah istana yang memiliki benteng , terbukti dengan adanya sisa sisa di dinding benteng dan juga terdapat parit kering yag sebelumya sebagai struktur pertahanan istana. Dari sisa-sisa di permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini.

Nama "Ratu Baka" ini sebenarnya berasal dari legenda masyarakat di sekitar tempat tersebut. Ratu Baka jika dalam bahasa Jawa, artinya harafiah: "raja bangau", adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga digunakan menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang
Situs Ratu Boko ini pertama kali ditemukan dan dilaporkan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790, Van Boeckholzt menyatakan bahwa terdapat reruntuhan bangunan purbakala tepat di atas bukit Ratu Boko. Bukit Ratu Boko sendiri merupakan cabang dari sistem Pegunungan Sewu, pegunungan tersebut membentang dari arah selatan Yogyakarta hingga daerah Tulungagung jawa timur. Dan seratus tahun kemudian baru mulai dilakukan penelitian yang kegiatannya dipimpin oleh FDK Bosch, dan kegiatan tersebut dilaporkan ke dalam Keraton van Ratoe Boko.nah dari sinilah candi tersebut telah disimpulkan bahwa reruntuhan di candi itu merupakan sisa-sisa dari sebuah keraton / istana .
Pada permukaan yang ada pada Prasasti Abhayagiri Wihara terdapat angka yang bertuliskan tahun 792 M , hal tersebut merupakan bukti tertulis yang dapat ditemukan di candi boko ini. Dalam prasasti ini juga menyebut seorang tokoh lama bernama Tejahpurnapane Panamkarana atau Rakai Panangkaran (746-784 M), serta menyebut suatu kawasan sebuah wihara di atas bukit yang dinamakan Abhyagiri Wihara (jika di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "wihara di bukit yang bebas dari bahaya"). Rakai Panangkaran pada saat itu mengundurkan diri sebagai Raja karena menginginkan ketenangan rohani dan juga ingin memusatkan seluruh pikirannya pada masalah keagamaan, salah satu wujud dari pemikirannya itu adalah dengan mendirikan wihara yang dinamai dengan nama Abhayagiri Wihara , wihara tersebut dibangun pada tahun 792 M. Rakai Panangkaran mrupsksn penganut agama Buddha, demikian pula bangunan itu dinamai dengan nama Abhayagiri Wihara yag merupakan dari latar belakang agama Buddha, sebagai bukti dari pernyataan tersebut adalah denga adanya Arca Dyani Buddha. Namun disamping itu , ditemukan pula unsur–unsur agama Hindu di situs Ratu Boko Seperti adanya Arca Durga, Ganesha dan Yoni.
Di dalam kompleks situs ratu boko juga terdapat bekas gapura, ruang Paseban, kolam, Pringgitan, Pendopo, keputren, dan dua gua yang sering digunakan untuk bermeditasi.

candi boko ini berada di wilayah dua Dukuh, berlokasi di Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia, adapun titik GPS @-7.7705363,110.4872271
peta lokasi candi boko
rute perjalanan dari semarang ke situs ratu boko dimulai dari Jalan Dokter Wahidin menuju Jalan Raya Suruh – Karanggede, lalu masuk ke jalan Tol Tembalang-Ungaran, dilanjut dengan melewati Jalan Tol Ungaran-Bawen, setelah keluar dari jalan tol ungaran – bawen, masuk langsun ke Jalan Lingkar Selatan Salatiga and selanjutnya diteruskan kembali ke Jalan Semarang-Surakarta ke Jalan Kates di Boyolali , ambil Jl. Sonolayu-Ngangkruk, dan selanjutnya terus lewat Jalan Raya Tulung - Ngangkruk, lalu Jalan Raya Jatinom - Boyolali, terus ikuti Jalan Gempolan - Karangduren setelah itu masuk ke Jalan Jatinom dan dilanjutkan kembali ke Jalan Pemuda / Jalan Raya Solo di wilayah Klaten, ikuti terus jalan yang ada di Jalan Raya Solo ke arah Jl. Piyungan/Jl. Raya Piyungan di Bokoharjo terus ketika sudah sampai di Jala Piyungan/Jl. Raya Piyungan itu berarti kawasan wisata ratu boko sudah dekat
harga tiket masuk di situs istana ratu boko sangat terjangkau , yaitu Rp 25.000 untuk dewasa , dan 12.500 untuk anak berusia tidak lebih dari 6 tahun
kuliner di sekitaran situs ratu boko sangat banyak , diantaranya ada mie ayam , bakso , atau pun warung warung warga setempat yang menyediakan berbagai makanan ringan sebagai camilan , harganya pun relative murah , dengan uang sebesar Rp 9000 , sudah bisa menikmati seporsi mie ayam sambil merasakan sejuknya suasana di daerah kawasan candi ratu boko
untuk hotel yang terdekat dari situs ratu boko sangatlah banyak , diantaraya hotel jaya kusuma yang hanya berjarak 1,8 km , ada juga hotel quin Colombo yang berjarak kurang lebih 2,1 km dari situs ratu boko
situs tersebut saat ini sering didatangi pengunjung karena merupakan situs purbakala yang masih ada hingga saat ini ,jika dilihat tempat tersebut menampilkan jika sebelumnya bangunan tersebut sebelumnya telah digunakan sebagai tempat berkegiatan atau situs permukiman, namun fungsi tepatnya sampai saat belum diketahui dengan jelas.
Situs Ratu Boko dulunya diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa dinasti Sailendra , dan juga dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Jika Dilihat dari pola dan peletakan pada sisa-sisa bangunan, diduga kuat bahwa situs ini dulunya merupakan bekas istana raja. Pendapat ini bukan tanpa alasan , pernyataaan ini karena berdasarkan pada kenyataan bahwa di kompleks ini bukan lah sebuah candi atau bangunan bangunan yang bersifat religius, melainkan sebuah istana yang memiliki benteng , terbukti dengan adanya sisa sisa di dinding benteng dan juga terdapat parit kering yag sebelumya sebagai struktur pertahanan istana. Dari sisa-sisa di permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini.

Cerita Sejarah Candi boko
Nama "Ratu Baka" ini sebenarnya berasal dari legenda masyarakat di sekitar tempat tersebut. Ratu Baka jika dalam bahasa Jawa, artinya harafiah: "raja bangau", adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga digunakan menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang
Situs Ratu Boko ini pertama kali ditemukan dan dilaporkan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790, Van Boeckholzt menyatakan bahwa terdapat reruntuhan bangunan purbakala tepat di atas bukit Ratu Boko. Bukit Ratu Boko sendiri merupakan cabang dari sistem Pegunungan Sewu, pegunungan tersebut membentang dari arah selatan Yogyakarta hingga daerah Tulungagung jawa timur. Dan seratus tahun kemudian baru mulai dilakukan penelitian yang kegiatannya dipimpin oleh FDK Bosch, dan kegiatan tersebut dilaporkan ke dalam Keraton van Ratoe Boko.nah dari sinilah candi tersebut telah disimpulkan bahwa reruntuhan di candi itu merupakan sisa-sisa dari sebuah keraton / istana .
Pada permukaan yang ada pada Prasasti Abhayagiri Wihara terdapat angka yang bertuliskan tahun 792 M , hal tersebut merupakan bukti tertulis yang dapat ditemukan di candi boko ini. Dalam prasasti ini juga menyebut seorang tokoh lama bernama Tejahpurnapane Panamkarana atau Rakai Panangkaran (746-784 M), serta menyebut suatu kawasan sebuah wihara di atas bukit yang dinamakan Abhyagiri Wihara (jika di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "wihara di bukit yang bebas dari bahaya"). Rakai Panangkaran pada saat itu mengundurkan diri sebagai Raja karena menginginkan ketenangan rohani dan juga ingin memusatkan seluruh pikirannya pada masalah keagamaan, salah satu wujud dari pemikirannya itu adalah dengan mendirikan wihara yang dinamai dengan nama Abhayagiri Wihara , wihara tersebut dibangun pada tahun 792 M. Rakai Panangkaran mrupsksn penganut agama Buddha, demikian pula bangunan itu dinamai dengan nama Abhayagiri Wihara yag merupakan dari latar belakang agama Buddha, sebagai bukti dari pernyataan tersebut adalah denga adanya Arca Dyani Buddha. Namun disamping itu , ditemukan pula unsur–unsur agama Hindu di situs Ratu Boko Seperti adanya Arca Durga, Ganesha dan Yoni.
Di dalam kompleks situs ratu boko juga terdapat bekas gapura, ruang Paseban, kolam, Pringgitan, Pendopo, keputren, dan dua gua yang sering digunakan untuk bermeditasi.

Lokasi dan Alamat Candi boko
candi boko ini berada di wilayah dua Dukuh, berlokasi di Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia, adapun titik GPS @-7.7705363,110.4872271
peta lokasi candi boko
Rute perjalan ke Candi Boko
rute perjalanan dari semarang ke situs ratu boko dimulai dari Jalan Dokter Wahidin menuju Jalan Raya Suruh – Karanggede, lalu masuk ke jalan Tol Tembalang-Ungaran, dilanjut dengan melewati Jalan Tol Ungaran-Bawen, setelah keluar dari jalan tol ungaran – bawen, masuk langsun ke Jalan Lingkar Selatan Salatiga and selanjutnya diteruskan kembali ke Jalan Semarang-Surakarta ke Jalan Kates di Boyolali , ambil Jl. Sonolayu-Ngangkruk, dan selanjutnya terus lewat Jalan Raya Tulung - Ngangkruk, lalu Jalan Raya Jatinom - Boyolali, terus ikuti Jalan Gempolan - Karangduren setelah itu masuk ke Jalan Jatinom dan dilanjutkan kembali ke Jalan Pemuda / Jalan Raya Solo di wilayah Klaten, ikuti terus jalan yang ada di Jalan Raya Solo ke arah Jl. Piyungan/Jl. Raya Piyungan di Bokoharjo terus ketika sudah sampai di Jala Piyungan/Jl. Raya Piyungan itu berarti kawasan wisata ratu boko sudah dekat
Harga tiket masuk ke candi boko
harga tiket masuk di situs istana ratu boko sangat terjangkau , yaitu Rp 25.000 untuk dewasa , dan 12.500 untuk anak berusia tidak lebih dari 6 tahun
Kuliner yang ada di Candi boko
kuliner di sekitaran situs ratu boko sangat banyak , diantaranya ada mie ayam , bakso , atau pun warung warung warga setempat yang menyediakan berbagai makanan ringan sebagai camilan , harganya pun relative murah , dengan uang sebesar Rp 9000 , sudah bisa menikmati seporsi mie ayam sambil merasakan sejuknya suasana di daerah kawasan candi ratu boko
Hotel dekat Candi boko
untuk hotel yang terdekat dari situs ratu boko sangatlah banyak , diantaraya hotel jaya kusuma yang hanya berjarak 1,8 km , ada juga hotel quin Colombo yang berjarak kurang lebih 2,1 km dari situs ratu boko
Tidak ada komentar