Wisata terbaru

Hati Hati !! Obyek wisata yang lagi ngehits dan heboh ini sering memakan banyak korban

Kerusakan jalan di Kecamatan Sekampung, Lampung Timur membuat sejumlah remaja setempat berpikir kreatif.

Demi mendapatkan perhatian dari pemerintah, mereka mengunggah foto-foto lubang yang digenangi air di sepanjang ruas jalan Metro-Tanjung Kari, Sekampung, dalam laman media sosial.

Adalah Repost (Remaja Positif) yang mengunggah foto-foto jalan rusak di Desa Sumber Gede 56, Kecamatan Sekampung, berikut keterangan lengkap, Kamis (2/2).



Postingan "wisata gratis jeglongan sewu" yang dibuat Cory Eureikha di Facebook tersebut kini menjadi viral.

Sekitar 2.800 netizen men-share postingan tersebut, ditambah 1.200-an like plus lebih dari 324 komentar.

Selain foto, kritik konstruktif tersebut dilengkapi dengan berbagai tulisan. Seperti 'Wisata Gratis Jeglongan 1.000 Sekampung'; Sensasi Roller Coaster Ada di Sini, Nggak Perlu ke Dufan'; Bisa Berenang Sambil Naik Mobil, Keren Kan'; Pak Gubernur Kapan ke Sini'; dan lainnya.

Kepada Tribun Lampung, Cory menjelaskan bahwa "Jeglongan Sewu" mengambil istilah sebuah objek di Yogyakarta bernama Grojokan Sewu.

Dia menerangkan, "jeglongan" dalam bahasa Jawa berarti lubang. Sementara "sewu" atau 1.000 merupakan kiasan dari banyaknya lubang yang berada di sepanjang jalan tersebut.

"Melalui cara itu, kami sebenarnya hanya ingin mengkritik pemerintah dengan cara yang lebih elegan, sopan, dan edukatif. Selain itu, kami juga menggunakan joke-joke ringan yang bisa diterima semua kalangan," beber Cory, Jumat (3/2).

Kerusakan jalan, lanjut dia, sudah kerap menelan korban. Mulai dari korban luka hingga meninggal dunia karena kecelakaan di lokasi tersebut.

"Apalagi di sana memang nggak ada lampu penerangan jalan. Jadi kalau malam hari gelap sekali," ungkap Cory seraya mengaku mengerahkan tujuh siswa SMK yang merupakan anak didik suaminya, Imam Basuki, dalam aksi tersebut.

Aksi tersebut langsung menuai tanggapan beragam dari para netizen. Ada yang menyindir pemerintah, membandingkan dengan daerahnya, hingga memberi komentar-komentar kocak.

Di antaranya, netizen Ka Awan yang menilai bisa ternak lele. Kemudian Nyi Mas Fatimah Lodaya yang mengatakan menjadi petualang penuh tantangan.

Ada juga Nur Amalia yang mengatakan dirinya dulu pernah tugas di Sekampung. "Berarti sampai sekarang masih belum berubah," tulisnya.

Melihat kondisinya, ruas jalan Metro-Tanjung Kari, Sekampung, Lampung Timur, tersebut memang mengalami kerusakan cukup parah. Jalan sepanjang 24,251 km itu dipenuhi lubang dengan kedalaman bervariasi.

Parahnya lagi, pada musim hujan seperti sekarang ini, lubang-lubang tersebut digenangi air hujan. Apalagi jalan provinsi yang menghubungkan Kota Metro dan Kabupaten Lamtim itu kerap dilintasi kendaraan besar, seperti truk dan bus Damri.

Anggota DPRD Provinsi Lampung Garinca Reza Pahlevi turut mengomentari jalan rusak tersebut.

Menurut politisi Nasdem ini, sudah ada anggaran dari Pemprov Lampung untuk memperbaiki jalan rusak di Sekampung.

"Saya sudah mendapat info dari teman-teman di DPRD bahwa dana perbaikan jalan di wilayah Sekampung dan lainnya sudah dianggarkan tahun ini. Kita tunggu saja realisasinya," kata pria yang baru dikaruniai anak kedua ini.

Sayangnya, aksi tersebut belum ditanggapi Pemkab Lampung Timur. Hingga Jumat petang, Tribun Lampung belum mendapatkan konfirmasi dari bupati, wakil bupati, dan sekkab. Pesan singkat yang dikirim belum ada yang berbalas.

Kabar gembira buat warga Lampung Timur, khususnya Kecamatan Sekampung. Dinas Bina Marga Provinsi Lampung sudah menganggarkan dana perbaikan ruas jalan Metro-Tanjung Kari, Lampung Timur, yang rusak parah.

Sekretaris Dinas Bina Marga (DBM) Provinsi Lampung Rony Witono mengatakan, tahun ini Pemprov Lampung telah mengalokasikan dana sebesar Rp 10,8 miliar untuk memperbaiki ruas jalan tersebut. Angka tersebut meliputi Rp 9 miliar untuk pembangunan dan Rp 1,8 miliar untuk pemeliharaan.

"Kami sesegera mungkin memperbaiki ruas jalan Metro-Tanjung Kari. Dananya sudah memang dianggarkan," ujar Rony, Jumat (3/1).

Soal kapan perbaikan dilaksanakan, Rony menjelaskan bahwa semua tergantung kebijakan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dalam mutasi pejabat. Pasalnya, saat ini belum ada pejabat definitif di bawah level kepala dinas.

"Kami masih menunggu pejabat definitif. Yang pasti, DBM sesegera mungkin running (melaksanakan) perbaikan jalan begitu sudah ada kepastian pejabat terkait," imbuhnya.

Dia menjelaskan, ruas jalan Metro-Tanjung Kari merupakan jalan provinsi sepanjang 24,251 km. Per Desember 2016, jalan tersebut dalam kondisi mantap sebesar 79,38 persen. Artinya, kondisi jalan jelek hanya berkisar 20 persen.

"Nah, yang 20 persen itulah yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Pada 2016 lalu, kami sudah menggelontorkan dana Rp 6 miliar untuk perbaikan dan pemeliharaan ruas jalan Metro-Tanjung Kari," terang Rony.

Tidak ada komentar